keputihan pada wanita

Keputihan Pada Wanita

[Info Bugar] Keputihan pada wanita adalah keluarnya cairan dari vagina yang mengandung campuran sekresi vagina dan lendir serviks. Jumlah keputihan yang diproduksi bervariasi pada setiap wanita normal dan sehat.

Biasanya, keputihan dimulai setelah seorang gadis mendapatkan periode menstruasi pertamanya. Ini secara alami membuat vagina bersih, memberikan pelumas selama hubungan seksual, dan dapat membantu mencegah infeksi. Kehamilan, perubahan hormon, atau adanya infeksi juga dapat mempengaruhi konsistensi dan jumlah keputihan. Keputihan vagina dapat berubah selama siklus menstruasi, bisa abnormal atau normal.

Keputihan yang normal biasanya berwarna jernih, baik tebal atau tipis  dan tidak berbau. Jumlah yang dihasilkan dan konsistensi dapat berubah pada waktu yang berbeda selama siklus menstruasi. Misalnya, pengeluaran cairan menjadi lebih berat, lebih tebal, dan lebih terlihat ketika seorang wanita berovulasi. Jumlah debit juga dapat berubah karena aktivitas seksual dan penggunaan alat kontrasepsi.

Ada berbagai jenis keputihan berdasarkan konsistensi dan warna. Perubahan warna, jumlah, atau bau keputihan mungkin menunjukkan masalah. Dalam beberapa kasus, sulit untuk membuat diagnosis berdasarkan keputihan saja. Gejala lain seperti rasa terbakar pada vagina, gatal-gatal, atau iritasi sering menjadi indikasi masalah.

Di bawah ini adalah berbagai jenis keputihan pada wanita dan kemungkinan penyebabnya.

  1. Berwarna putih

Warna putih mungkin normal, terutama jika itu terjadi selama ovulasi atau tepat sebelum periode menstruasi. Selama tidak ada gatal pada vagina, rasa terbakar, atau bau yang tidak biasa mungkin tidak ada masalah mendasar.

Tetapi dalam kasus lain, keputihan putih bisa menjadi tanda infeksi. Jika cairannya kental  itu mungkin terjadi karena infeksi  dari jenis jamur yang disebut Candida.

Keputihan yang tipis, putih dan bau amis, dapat menandakan infeksi vagina, umum terjadi pada usia antara 15 sampai 44. Gejala lain mungkin termasuk rasa terbakar saat buang air kecil dan gatal pada vagina.

  1. Berwarna kuning

Jika cairan berwarna kuning pucat, tidak berbau, dan tidak disertai dengan gejala lain, mungkin tidak perlu dikhawatirkan. Dalam kasus lain, cairan kuning dapat menjadi tanda infeksi menular seksual (IMS) atau infeksi bakteri.

Penyebab keputihan kuning meliputi:

  • Trikomoniasis, yang juga dapat menyebabkan gatal, nyeri saat buang air kecil, dan bau yang tidak menyenangkan.
  • Chlamydia, yang sering tidak memiliki gejala apa pun.

Anda diharapkan berkonsultasi dengan dokter jika salah satu dari gejala berikut ini berkembang:

  • keputihan hijau, kuning, atau abu-abu
  • rasa gatal atau terbakar pada vagina
  • bau amis atau tidak enak
  • nyeri panggul

Untuk menentukan penyebab keputihan pada wanita tidak normal, dokter mungkin bertanya tentang gejala tambahan, kesehatan umum maupun mengenai riwayat seksual. Perawatan untuk p keputihan abnormal akan bervariasi, termasuk antibiotik atau obat antijamur.

Anda dapat mengatasi keputihan sendiri diantaranya adalah dengan :

  • Mencuci area kewanitaan dengan air hangat, keringkan perlahan menggunakan handuk yang bersih dan lembut.
  • Jika jumlah keputihan sangat banyak, anda harus rajin mengganti celana dalam  agar kelembapan vagina terjaga dengan baik.
  • Hindari pemakaian sabun wangi, gel, antiseptik karena mempengaruhi keseimbangan PH serta bakteri di dalam vagina.
  • Hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat seperti stocking, legging, atau bahan celana yang terbuat dari bahan sintetis

Bila keputihan yang tidak normal berlangsung lebih dari seminggu setelah melakukan cara-cara di atas,  segera periksakan ke dokter.