Dampak bully

Dampak Bully Yang Dirasakan Korban dan Pelaku

[Info Bugar] Kesehatan mental seseorang tidak hanya dialami oleh seseorang yang memiliki tekanan, seperti tekanan dalam pekerjaan atau dalam keluarga. Tekanan yang didapat bisa juga akibat dari perbuatan orang lain. Pernahkan Anda mendengar istilah Bullying? Dampak bully pelaku terhadap korbannya seperti apa? Dan apa pula dampak bagi si pelaku bullying?

Bullying adalah bentuk tindakan atau tingkah laku agresif seperti mengganggu, menyakiti atau melecehkan bahkan mengancam yang dilakukan secara sadar, sengaja dengan cara berulang-ulang oleh seseorang atau sekelompok orang. Lalu dampak bully seperti apa yang dirasakan baik pelaku dan korbannya? Berikut penjelasannya.

Dampak Bagi Pelaku Bully

  1. Bahaya atau efek dari tingkah laku bullying tidak hanya ditanggung oleh si korban bullying, tetapi juga memberi pengaruh pada si pelaku bullying, korban bullying, begitu pula pada anak yang melihat langsung tindakan bully tersebut. Berdasarkan pada penelitian tentang pelaku bullying di dunia menunjukkan bahwa satu dari tiga anak mengaku pernah melakukan tindakan bullying pada temannya. Mereka juga yang biasa menyaksikan tindakan bullying pada kawan-kawannya akan mengalami resiko menjadi pribadi individu yang penakut dan rendah diri,sering merasakan kecemasan yang berlebihan,dan merasa keamanan diri rendah.
  2. Menurut Sanders (2003; dalam Anesty, 2009) National Youth Violence Prevention yang mengemukakan bahwa pada umumnya, para pelaku bullying memiliki rasa kepercayaan diri yang sangat tinggi dengan harga diri yang tinggi pula, sehingga cenderung bersifat maupun bertindak secara agresif dengan perilaku yang pro terhadap kekerasan, sebagian besar memiliki tipikal orang berwatak keras, mudah marah atau emosinya cepat naik dan impulsif, memiliki rasatoleransi yang rendah terhadap hal yang membuat frustasi baginya atau dibenci. Para pelaku bullying ini mempunyai kebutuhan kuat untuk selalu ingin mendominasi orang lain lalu kurang berempati terhadap targetnya. Apa yang diungkapkan oleh Sanders,hal ini hampir sama dengan yang dikemukakan oleh seorang ahli bernama Coloroso (2006:72) yang menyatakan bahwa siswa yang ikut dan terperangkap dalam peran melakukan tindakan bullying,maka ia tidak dapat mengembangkan hubungan yang sehat, kurang cakap untuk memandang dari perspektif lain, tidak memiliki rasa empati, serta menganggap bahwa dirinya kuat dan disukai sehingga dapat mempengaruhi pola hubungan sosialnya di masa yang akan datang.
  3. Dengan melakukan bullying, pelaku akan menganggap bahwa mereka memiliki kekuasaan penuh terhadap keadaan. Apabila didiamkan terus-menerus tanpa intervensi dari pihak tertentu, perilaku bullying ini dapat menyebabkan terbentuknya perilaku lain seperti melakukan kekerasan terhadap anak dan tindakan kriminal lainnya sehingga bisa menjadi penyebab terjadinya tindakan penyalahgunaan kewenangan antar sesama teman.

Dampak Bagi Korban Bully

  1. Membuat si korban merasa cemas dan ketakutan sehingga mempengaruhi konsentrasi belajar di sekolah bagi korban bully pelajar dan menuntun mereka untuk menghindari sekolah. Bila bullying terus berlanjut dalam jangka waktu yang lama, maka dapat mempengaruhi kepercayaan diri siswa, terjerat dalam isolasi sosial, memunculkan perilaku menarik diri dari pergaulan, menjadikan si korban rentan mengalami stress dan depreasi, serta merasa tidak aman. Hal tersebut didasarkan pada hasil studi yang dilakukan National Youth Violence Prevention Resource Center oleh Sanders (2003; dalam Anesty, 2009)
  2. Korban bully akan merasa depresi dan marah ketika ia mengalami bully secara terus-menerus dan berlangsung lama. Ia kemungkinan marah terhadap dirinya sendiri, bisa juga terhadap si pelaku bullying, terhadap orang-orang di sekitarnya dan terhadap orang dewasa ,pihak tertentu, keluarganya maupun orang di sekitar yang tidak dapat atau tidak mau menolongnya atau dapat melindunginya. Hal tersebut kemudan mulai mempengaruhi prestasi akademiknya bila korban bully seorang siswa. Sehingga lama-kelamaan korban bully tidak mampu lagi muncul dengan cara-cara yang konstruktif untuk mengontrol hidupnya, dan mungkin akan mundur lebih jauh lagi dari kehidupan sosial alias mengasingkan diri. (Coloroso :2006)
  3. Seorang pelajar yang mengalami bully ia akan jarang hadir di sekolah karena takut sehingga menimbulkan prestasi akademik yang rendah bagi siswa, merasa depresi di usia dini. Selain itu akan terjadi penurunan skor tes kecerdasan (IQ) dan penurunan drastis pada kemampuan analisis siswa. Hal tersebut sesuai penelitian Banks (1993, dalam Northwest Regional Educational Laboratory,2001; dan dalam Anesty, 2009).
  4. Korban bully melakukan bunuh diri (commited suicide) Si korban terpaksa melakukan bunuh diri karena merasa tidak kuat,tidak lagi bisa menahan dan merasa dirinya tidak mampu melakukan apa-apa dari perlakuan bully oleh seseorang atau sekelompok orang. Dia sering dirundung rasa ketakutan,merasa dirinya terancam dan kesepian sehingga jalan satu-satunya yang ia lakukan yakni dengan bunuh diri. Menurut riset di Amerika, Jumlah korban bully yang melakukan bunuh diri terus meningkat 50% dari tahun ke tahun hanya dalam 3 dekade.
  5. Korban bully melakukan balas dendam bahkan sampai pada pembunuhan pada orang yang melakukan tindakan bully padanya. Pembunuhan mereka lakukan yakni dengan cara menembak langsung atau melakukan pembantaian secara sadis untuk menebus sakit hati si korban yang mengalami penderitaan dibully.

Sekali lagi, peran orang tua serta lingkungan lah yang membantu agar korban bully dimanapun tidak sampai terjadi. Tidak ada yang dibenarkan apabila menindas atau sampai membuat korban dari bully stres hingga akhirnya bunuh diri. Satu nyawa lagi yang hilang hanya karena pelampiasan yang salah.

Semoga informasi diatas bisa menambah wawasan Anda.


sbobet88