Penggunaan Test Pack Apakah Selalu Akurat?

[Info Bugar] Bagi pasangan yang baru menikah atau yang sudah menginjak satu tahun pernikahan, memiliki seorang anak adalah dambaan bagi setiap pasangan. Berbagai cara mereka jalani agar bisa secepatnya memiliki momongan.

Salah satunya adalah mengikuti program kehamilan. Namun tidak jarang ada beberapa pasangan yang tidak merasa cocok dengan program yang disarankan si dokter. Alhasil, mereka harus mencari dan mengulang kembali program tersebut dengan dokter yang berbeda.

Tetapi tidak sedikit pasangan baru yang belum atau tidak melakukan program dan mencoba beberapa metode sendiri. Salah satunya adalah penggunaan test pack. Jika si wanita merasa mual beberapa hari sehabis berhubungan, pastinya akan segera mengecek melalui test pack. Namun apakah penggunaan test pack selalu akurat?

Mari kita ketahui terlebih dahulu apa itu test pack serta cara penggunaannya. Tes kehamilan atau test pack yang merupakan alat deteksi kehamilan. Tes ini bekerja dengan cara mendeteksi marker kimiawi dalam tubuh, yang disebut human chorionic gonadotropin (hCG). Keberadaan marker ini dapat dideteksi dalam darah maupun urine kira-kira setelah implantasi (6-12 hari setelah terjadinya pembuahan).

Menurut penelitian, test pack memberikan keakuratan sebesar 97,4 % jika dilakukan oleh tenaga ahli. Namun keakuratan ini dapat turun hingga 75 % bila dilakukan oleh konsumen. Hal tersebut dapat disebabkan karena kekurangpahaman atau kegagalan untuk mengikuti instruksi pemakaian. Penggunaan yang kurang tepat juga dapat menyebabkan hasil negatif palsu ataupun positif palsu.

Maka dari itu, sebelum menggunakan periksa terlebih dahulu tanggal kedaluarsa pada produk yang Anda beli. Jangan gunakan test pack yang kedaluarsa, karena kinerja bahan kimia dalam test pack yang sudah kedaluarsa bisa saja memberikan hasil yang tidak akurat. Berikut cara-cara penggunaan test pack yang benar:

  • Sebelum menggunakannya, pastikan Anda membaca petunjuk penggunaan test pack yang tertera di kemasan produk dengan saksama. Karena umumnya petunjuk penggunaan setiap produk bisa jadi tidak sama. Ada baiknya pula ikuti petunjuk menyimpan test pack yang tertera pada produk. Karena ada jenis alat ini yang perlu disimpan di dalam lemari pendingin sebelum digunakan.

  • Anda juga perlu mempersiapkan diri sebelum menggunakan alat ini, seperti membatasi aktivitas fisik atau olahraga, serta menghindari makanan tertentu.

  • Ikuti semua petunjuknya, lakukan semua langkah sesuai petunjuk yang tertera tanpa melewatkan salah satunya. Jika satu langkah ke langkah lainnya membutuhkan waktu, gunakan jam dan jangan menebak waktunya.

  • Anda dianjurkan untuk melakukan tes dengan test pack ini pada pagi hari, yakni dengan sampel urine pertama atau ketika Anda berkemih pertama kali di pagi hari setelah tidur malam. Urine di pagi hari ini akan memberikan hasil tes yang paling akurat.

  • Setiap kehamilan dan peningkatan kadar hormon HCG seseorang sangat bervariasi. Terkadang, kadar HCG masih terlalu rendah meski sudah sehari mengalami terlambat menstruasi. Beragam produk test pack yang dijual di pasaran memiliki kemampuan mendeteksi tingkat HCG rendah yang bervariasi. Beberapa alat tes memiliki kemampuan yang cukup sensitif untuk digunakan beberapa hari sebelum Anda terlambat menstruasi. Untuk hasil paling akurat, gunakan satu hingga dua minggu setelah terlambat menstruasi.

Lantas, apakah ada kemungkinan hamil yang tidak terbaca oleh test pack? Keadaan ini mungkin terjadi dan disebut dengan disebut negatif palsu, yaitu keadaan dimana hasil test yang dibaca negatif namun ternyata terjadi kehamilan. Keadaan ini dapat terjadi jika test dilakukan terlalu dini. Pada umumnya, hCG dapat dideteksi setelah implantasi, yaitu 6-12 hari setelah terjadi pembuahan. Tetapi alat tes yang kurang sensitif kemungkinan tidak dapat mendeteksi kehamilan hingga 3-4 hari setelah implantasi (lebih lama).

Sedangkan hasil positif palsu adalah suatu keadaan dimana hasil yang terbaca positif tetapi ternyata tidak terjadi kehamilan. Keadaan ini dapat disebabkan oleh kesalahan dalam aplikasi, penggunaan obat yang mengandung hCG (biasanya untuk wanita tidak subur), dan penyakit ataupun keganasan yang dapat meningkatkan produksi hCG.