Mengenal Lebih Dekat Penyakit Bipolar Disorder

[Info Bugar] Mungkin Anda pernah mendengar kisah seorang aktris muda Indonesia yang sempat heboh lantaran membuat sebuah video dimana dirinya mengatakan kata-kata tidak pantas. Padahal saat itu kita mengetahui bahwa dirinya tidak memiliki masalah dengan siapapun. Dan setelah didalami masalah kejiwaannya, aktris tersebut mengalami penyakit Bipolar Disorder. Lantas, penyakit seperti apa itu dalam dunia kejiwaan?

Bipolar Disorder adalah kondisi kejiwaan dimana penderitanya mengalami keadaan emosi yang tak stabil, serta berubahnya suasana hati secara drastis. Pada penderitanya akan mengalami dua fase, yaitu fase turun dan fase naik. Dimana pada fase turun, penderita akan mengalami periode depresi, sedih, lesu, dan tak bergairah. Sedangkan pada fase naik, pnederita justru menjadi bersemangat, energik, suka marah, dan banyak bicara.

Dua fase inilah yang sangat menakutkan bagi penderita. Bayangkan saja jika penderita mengalami dua perubahan fase ini secara bergantian, bisa dipastikan kewarasannya lambat laun akan menghilang dan bahkan bisa sampai berkeinginan untuk bunuh diri.

Terdapat dua tanda serta gejala pada masing-masing fase, yaitu Bipolar Disorder Fase Depresi dan Bipolar Disorder Fase Mania.

Tanda dan Gejala Bipolar Disorder Fase Depresi

  • Suasana hati murung dan perasaan sedih yang berkepanjangan
  • Sering menangis atau menangis tanpa alasan yang jelas
  • Kehilangan minat untuk melakukan sesuatu
  • Tidak mampu merasakan kegembiraan
  • Mudah letih, tak bergairah dan tak bertenaga
  • Sulit konsentrasi
  • Merasa tak berguna dan putus asa
  • Merasa bersalah dan berdosa
  • Rendah diri dan merasa kurang percaya diri
  • Beranggapan masa depan suram dan pesimis
  • Berpikir ingin bunuh diri
  • Hilang nafsu makan atau makan berlebihan
  • Penurunan berat badan atau penambahan berat badan

Tanda dan Gejala Bipolar Disorder Fase Mania

  • Gembira berlebihan
  • Mudah tersinggung
  • Merasa dirinya sangat penting
  • Merasa memiliki kemampuan lebih disbanding orang lain
  • Penuh ide dan semangat baru
  • Cepat berpindah dari satu ide ke ide lainnya
  • Seperti mendengar suara yang orang lain tak dapat mendengar
  • Nafsu seksual meningkat
  • Menyusun rencana yang tidak masuk akal
  • Sangat aktif dan bergerak sangat cepat
  • Berbicara dengan cepat sehingga sukar dimengerti apa yang dibicarakan
  • Membuat keputusan aneh dan tiba-tiba, namun cenderung membahayakan
  • Merasa sangat mengenal orang lain
  • Mudah melempar kritik terhadap orang lain
  • Sukar menahan diri dalam perilaku sehari-hari

Itulah beberapa tanda serta gejala penyakit ini, yang terkadang penderitanya bisa mengalami dua gejala dua fase tersebut secara bersamaan. Hal ini bisa dibilang dengan fase campuran.

Penyebab Bipolar Disorder

Ada beberapa penyebab dari penyakit ini yang sebenarnya para ahli sendiri belum bisa memastikan secara pasti. Meski begitu, para ahli meyakini beberapa faktor penyebab bipolar, diantaranya:

Faktor gangguan otak

Gangguan pada produksi atau keseimbangan zat-zat pengantar sinyal antar saraf di dalam otak, sehingga kinerja saraf yang bertugas mengatur suasana hati menjadi terganggu.

Faktor genetika atau keturunan

Sebagian besar kasus ini dialami oleh mereka yang memiliki saudara atau orang tua dengan kondisi yang sama.

Faktor stres

Banyak kasus dari penyakit ini terjadi pada penderita yang sering mengalami tekanan dalam hidupnya, trauma yang pernah mereka alami dari stres akan terus membekas hingga membentuk kepribadian bipolar disorder.

Faktor gaya hidup negatif

Kecanduan alcohol dan penyalahgunaan obat-obatan menjadi salah satu dampak terbentuknya gangguan bipolar dalam diri seseorang.

Mengobati Bipolar Disorder

Perawatan bagi penderita bipolar disorder tidak dapat menyembuhkan penderita namun dapat menstabilkan perubahan mood Anda. Perawatan yang cocok bagi Anda akan ditentukan oleh psikiater (seorang dokter yang khusus menangani gangguan kondisi mental). Tergantung kondisi Anda, beberapa perawatan yang akan diberikan untuk gangguan bipolar adalah:

  1. Terapi obat

Dokter Anda dapat menganjurkan resep untuk menstabilkan mood anda. Obat tersebut dapat membantu mengurangi gejala yang Anda alami. Anda mungkin diharuskan untuk mengonsumsi obat yang diresepkan dalam jangka waktu yang lama untuk mencegah suatu episode depresi yang dapat menyebabkan bunuh diri. Obat-obatan yang ada biasanya tediri dari antidepresan, penstabil mood, antipsikotik, dan obat anti stress.

  1. Konseling

Anda mungkin akan perlu melakukan konseling untuk membicarakan kondisi Anda dan bagaimana cara melewati episode emosi yang Anda alami. Carilah suatu komunitas yang dapat membantu Anda dengan gangguan ini.

  1. Perawatan penyalahgunaan zat tertentu

Apabila Anda menderita suatu ketergantungan pada zat tertentu, sangat penting untuk menanggulangi ketergantungan tersebut, karena kondisi tersebut akan menyulitkan Anda dalam meringankan kondisi yang Anda alami.

  1. Perawatan rumah sakit

Dalam kasus yang lebih parah, Anda akan diharuskan untuk dirawat di rumah sakit untuk pengawasan berkala. Perawatan tersebut khususnya terjadi apabila Anda mengalami tanda-tandan ingin melakukan bunuh diri. Pada level ini, Anda bisa saja melukai diri Anda sendiri dan orang lain.

Tidak semua situasi sama, jadi lebih baik selalu diskusikan setiap keluhan yang Anda miliki kepada psikiater.

Baca juga >>> Penelitian Terkait Alzheimer: Masih Belum Dapat Disembuhkan