Apakah Anda Orang Yang Antisosial?

[Info Bugar] Mungkin ada disekitar Anda seseorang yang suka menyendiri bahkan tidak terlihat ada yang mendekati alias tidak punya teman. Pernahkah Anda mendengar istilah antisosial atau yang biasa disingkat dengan “Ansos”. Istilah ini sering digunakan untuk orang-orang yang dianggap penyendiri, tidak punya teman, dan “nggak gaul”.

Masih banyak orang yang salah paham dalam mengartikan atau menggunakan istilah ini. Pergeseran makna akibat pengaruh budaya modern ini menjadikan “ansos” dan “antisosial” dinilai sama dengan asosial.

Antisosial berbeda dengan introvert

Orang dengan kepribadian introvert sering diasumsikan sebagai seorang yang pemalu, fobia sosial, atau bahkan menghindar dari situasi sosial. Anggapan tersebut belum tentu benar. Sebab banyak introvert yang bisa bersosialisasi dengan mudah. Hanya saja mereka lebih nyaman jika sedang tidak bersosialisasi.

Saat bersosialisasi, sinyal yang dikirimkan amigdala dan neucleus accumbens (bagian otak yang terkait dengan rasa gembira) dalam otak orang introvert tidak akan menyala seaktif otak orang ekstrovert. Akibatnya, jika orang ekstrovert merasa bahagia saat sedang bersosialisasi, orang introvert tidak merasakan hal ini.

Orang introvert juga cenderung lebih banyak menggunakan lobus frontalis, yaitu bagian otak yang bertugas merencanakan, memikirkan penyelesaian masalah, serta mengingat. Seseorang yang introvert bukannya takut dengan aktivitas sosial. Terlihat demikian karena mereka cenderung memproses sesuatu secara internal dan berpikir terlebih dulu sebelum bicara.

Jelasnya, ansos dengan introvert adalah dua istilah dalam dunia psikologi yang sama sekali berlawanan.

Penting untuk memahami bahwa intovert hanyalah ragam tipe kepribadian, dan sama sekali bukan gangguan kepribadian. Ini merupakan hasil bentukan dari berbagai macam faktor, baik internal maupun eksternal.

Lalu, apa itu antisosial?

Merupakan gangguan kepribadian dimana kondisi yang terbentuk dari pengalaman pribadi dan perilaku menyimpang. Biasanya gejala awal terlihat di usia remaja atau dewasa muda, bersifat stabil dari waktu ke waktu, dan mengarah pada kecacatan personal.

Gangguan seperti ini merupakan kondisi kesehatan mental serius yang memengaruhi bagaimana seseorang berpikir, merasakan, menerima gagasan, atau berhubungan dengan orang lain.

Antisosial ditandai dengan pola perilaku yang eksploitatif, penuh tipu muslihat, mengabaikan hukum, melanggar hak orang lain, serta kasar (cenderung kriminal), tanpa motif yang jelas atau logis. Orang yang mengidap gangguan antisosial akan memiliki riwayat masalah perilaku pada masa kanak-kanak, seperti membolos, melanggar norma (melakukan kejahatan atau penyalahgunaan zat), dan perilaku merusak atau agresif lainnya.

Tingkat keparahan gejala antisosial dapat bervariasi. Pola perilaku yang terlihat sangat berbahaya, kejam, dan mengerikan mengacu pada gangguan psikopatik atau sosiopatik. Masih terdapat banyak perdebatan mengenai keakuratan deskripsi dari keduanya, namun perilaku sosiopatik ditandai oleh hati nurani yang cacat, tahu benar dan salah tapi mereka mengabaikannya. Sementara seorang psikopat ditandai dengan minimnya nurani atau tidak ada sama sekali.

Karena kecenderungan manipulatif ini, akan sulit bagi orang awam untuk bisa membedakan mana yang jujur atau tidak dari setiap perkataan mereka.

Apa bedanya antisosial dengan asosial?

Di sisi lain, asosial adalah disfungsi kepribadian yang ditandai dengan menarik diri dan menghindar secara sukarela terhadap interaksi sosial apapun. Seorang asosial cenderung tidak mempedulikan orang lain, kadang kasar.

Asosial berbeda dari perilaku antisosial, dimana antisosial memperlihatkan perilaku membenci orang lain atau antagonisme maupun tatanan sosial umum. Sifat asosial sering terlihat pada beberapa orang introvert, namun asosialitas yang ekstrem biasanya timbul pada orang-orang yang mengalami berbagai kondisi klinis tertentu, seperti gangguan bipolar, autisme, skizofrenia, depresi, sindrom Asperger, dan social anxiety disorder.

Itu tadi penjelasan antisosial dan perbedaannya dengan asosial maupun intorvert. Jika Anda menemukan orang dengan ciri-ciri diatas, bukannya kita jauhi atau mencelanya. Namun kita maklumi serta beri dia ruang dengan dunianya.

Baca juga >>> 3 Jenis Kepribadian Manusia dan Ciri-cirinya


Agen piala dunia